JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Kajari Pamekasan RI terkena Operasi Tangkap Tangan, diduga terima dana desa sebanyak Rp 250 Juta . Kini RI diperiksa dan langsung ditahan ditetapkan tersangka dan Kejagung tegaskan ya salah harus dihukum karena itu kan oknum.
Jaksa Agung, M. Prasetyo di Ke jaksa Agung, Jumat(4/8)2017 mengatakan Kajari Pamekasan kena Operasi Tangkap Tangan( OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi( KPK).
Ya yang salah harus dihukum, itu aja. "Kita yang salah evaluasi, kan jaksa itu 10 ribu orang lebih dan tersebar diseluruh tanah air dan kita tidak mungkin pelototin satu-satu setiap saat, setiap menit, maka ya kembali ke oknumnya masing-masing, kita selalu pesankan agar melaksanakan proses hukum yang baik, jauhkan dari perbuatan tercela apapun, apalagi penyelewengan-penyelewengan penyimpangan," ujarnya.
Selanjutnya, M. Prasetyo menegaskan yang namanya manusia kan, dalam satu keluarga pun ada juga yang nakal-nakal , apalagi 10 ribu orang lebih, kita terbuka saja. "KPK memproses ya silakan saja, sepanjang bukti dan faktanya ada ya. Ini sejalan juga dengan yang kita lakukan, kita lakukan penindakan juga, kebetulan KPK menemukan operasi tangkap tangan ya silakan, sy tdk akan pernah membela, menghalangi, mencegah dan seterusnya," tegasnya.
M. Prasetyo menjelaskan Aktivis ICW, karena ada 5 jaksa jaksa ditangkap dan 7 orang ditangkap oleh saber pungli ada evaluasi? Saberpungli 7 orang siapa
"Jadi kita ya kinerja bapak dinilai kurang bagus dia minta dicopot? Kalau dia jadi Jaksa Agung akan... Itu, saya tanya sekarang. Ya. Saya katakan tadi, Jaksa itu 10 ribu orang lebih, jangan seperti penonton bola saja, di luar lapangan mereka teriak-teriak lebih pintar dari pemainnya, tapi kita main kita mau lihat seperti apa.," jelasnya.
Lebih lanjut, M.Prasetyo menandaskan Kita bukannya tidak melakukan penertiban, ya. Apa mungkn saya biarkan mereka itu melakukan penyalahgunaan kewenangan, engga mungkin dong. Sekian banyak manusia itu kan kembali ke pribadi masing-masing, bahwa ketika mereka tebukti bersalah, kita tindak, karena banyak jaksa saya pecat itu. Jadi jangan sperti penonton sepak bola ya, boleh mereka ini, tapi kalau main sendiri mereka bisa engga. "Belum tentu. Saya puluhan tahun jadi jaksa, saya tahu persis bagaimana apa yg terjadi. Bahwa itu langsung jadi malaikat engga mungkin. Ada oknum, jangan digeneralisir," tandasnya. (vk)