Print this page
Friday, 17 November 2017 16:23

Komnas Ham : Bila Tak Bisa Dimediasi Yang Terjadi Adalah Gencatan Senjata

Written by 
Rate this item
(0 votes)

JAKARTA(KOTANRAKYAT.COM)  Menyikapi adanya  tindakan aksi yang dilakukan oleh kelompok Kriminal bersenjatan yang sempat melakukan penyekapan terhadap warga Papua, untuk itu dalam mengatasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyerukan gencatan senjata di Papua.

Komisioner Mediasi Komnas HAM Munafrizal Manan saat konferensi pers di kantornya di Jakarta, Jumat (17/11)2017 mengatakan TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata harus sama-sama mundur terlebih dahulu dan mengedepankan komunikasi. "Jika dua pihak memang tak bersedia untuk mediasi yang difasilitasi Komnas HAM, maka dua pihak harus gencatan senjata supaya tidak menimbulkan korban lagi dari kalangan sipil atau aparat," ujarnya.

Selanjutnya, Manaf menegaskan TNI-Polri serta kelompok kriminal bersenjata  juga harus memastikan bahan kebutuhan pokok bagi warga dapat didistribusikan dengan baik. "Kantor perwakilan Komnas HAM Papua sudah menyampaikan hal ini secara langsung kepada kedua pihak di lapangan," tegasnya.

Untuk itu, Manaf  menjelaskan soal upaya mediasi, Komnas HAM telah mendapatkan akses komunikasi dengan pihak kelompok bersenjata. Namun, Komnas HAM belum mendapatkan komitmen eksplisit dari mereka mengenai kesediaan mediasi. “Jika mediasi memang ingin ditempuh, diingatkan bahwa prosesnya akan memerlukan waktu yang cukup lama.Mediasi tidak bisa dilaksanakan secara tergesa-gesa karena harus melalui tahapan, mulai dari persiapan, pra mediasi dan pascamediasi,” jelasnya.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ditemui di Sela-sela Sertijab Irwasum Kemarin (16/11) 2017 mengatakan  sebelumnya meminta Komnas HAM untuk ikut memediasi TNI-Polri dengan KKB di Papua.Mediasi itu terkait serangan kelompok kriminal bersenjata yang mengakibatkan beberapa ong aparat terluka, bahkan ada yang tewas. "Saya berpikir juga mungkin teman-teman Komnas HAM bisa datang ke sana untuk melakukan mediasi," ujarnya

Lebih lanjut, Tito menegaskan dengan mediasi itu, Komnas HAM diharapkan menjadi mengerti dengan situasi riil di lapangan sehingga tidak menyalahkan tindakan-tindakan yang dilakukan aparat.” Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegasnya

Petugas gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi 345 warga desa Kimberly dan Utikini, Papua, Jumat siang.Proses evakuasi sandera yang berlangsung dari pukul 11.00 WIT hingga 12 WIT dikabarkan diwarnai penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).Berdasarkan informasi yang dihimpun, evakuasi berlangsung bertahap. Rombongan evakuasi pertama telah sampai dengan selamat di Mapolsek Tembagapura, Mimika, Papua. (VK)

 

 

Read 907 times
Redaksi

Latest from Redaksi

Login to post comments