Jakarta,koranrakyat.com- Proses penyidikan terhadap vaksin palsu terus berjalan dan sudah ditemukan komposisinya. Namun polisi enggan membuka komposisinya, begitu juga dengan 14 Rumah Sakit yang ditengarai menggunakan Vaksin palsu termasuk yang di Jawa Kepala Bareskrim Polri Komjen (Pol) Ari Dono ditemui di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7)2016 mengatakan, polisi tidak akan membuka komposisi vaksin palsu yang diungkap penyidik, beberapa waktu lalu."Ada tindakan penyidikan yang boleh dibuka dan tidak boleh. Yang perlu ditutupi ," ujarnya.
Selanjutnya, Ari Dono menegaskan pertimbangan penyidik, akan terjadi gejolak di masyarakat, khususnya orangtua yang anaknya terkena vaksin palsu, jika komposisi vaksin tersebut dibuka kepada publik."Kalau kami buka, akan menimbulkan ketidak nyamanan, ketidak tenteraman. Maka kami tidak kami buka," tegasnya
Untuk itu, Ari menandaskan masyarakat harus tenang menghadapi peristiwa ini. Yang penting, polisi terus berupaya mengungkap perkara ini secara keseluruhan dan mendetail seperti arahan Presiden Jokowi."Sekarang kan sudah ada 23 orang yang kami tetapkan tersangka dan ini masih akan berkembang terus, Mulai dari Produsen, distributor, termasuk tenaga medis yang terlibat.Jadi kami berharap masyarakat tidak terlalu emosi. Tunggu hasil penyelidikannya seperti apa dan siapa yang harus bertanggung jawab. Saya janji, kami tidak akan menutup-nutupi," tandasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo sebelumnya menginstruksikan kepada Polri untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Harapannya, kasus itu tidak terulang."Saya sudah memerintahkan Kapolri, Kabareskrim, untuk terus meneliti satu per satu secara detail jaringan dan pelaku vaksin palsu agar ke depan tidak terulang lagi," ujarnya.(vk)