Pastikan Pelayanan Berjalan Optimal, Mendagri dan Menteri PKP Tinjau MPP Kota Surabaya,
Written by Redaksi
SIDOARJO,KORANRAKYAT.COM,- Tim SAR Gabungan Mencari Korban Terjebak di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Sidoarjo - Bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang tengah dicor ambruk.
Kadiv Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Albast menyampaikan bahwa hasil informasi sementara korban mencapai 83 korban luka berat dan ringan dan seorang meninggal dunia.
Diberitakan Ratusan santri yang berada di dalamnya tertimpa reuntuhan beton.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim dari Polsek Buduran, sebanyak 84 santri jadi korban berhasil dievakuasi. Mereka kini dirawat di tiga rumah sakit yakni RSUD Sidoarjo, Delta Surya dan RSI Siti Hajar.
Rinciannya 34 pasien menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo R. Notopuro, dengan rincian 26 mengalami luka ringan dan 8 luka berat. Sementara itu, 45 korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo.
Kata Pengasuh Ponpes Al Khoziny Soal Penyebab Bangunan Ambruk Lalu 4 korban lagi dirawat di RS Delta Surya. Dari jumlah tersebut, satu santri bernama Alfian Ibrahim (11), asal Bangkalan, Madura meninggal dunia di RSI Siti Hajar.
Jumlah itu masih akan bertambah karena diduga masih ada banyak korban yang masih tertimpa di reruntuhan. Hingga kini para korban yang masih tertimbun reruntuhan masih dilakukan evakuasi.
Humas RSI Siti Hajar, dr Erli Mawar Nuraini, mengatakan sebagian korban sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan awal. Ia menambahkan, hingga Senin sore sudah ada sekitar 20 pasien yang dipulangkan.
Para Korban Masih Terjebak Reruntuhan di Ponpes Al Khoziny Bertangisan
Sampai saat ini Polisi bersama BPBD dan Basarnas dan Tagana Sidoarjo masih melakukan pendataan di lokasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di reruntuhan bangunan.
Sebelumnya, sebuah bangunan di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa Buduran, Sidoarjo ambruk. Akibatnya banyak yang tertimbun reruntuhan.
Ketua RT setempat, Munir mengatakan ambruknya bangunan terjadi pada sekitar pukul 15.00 WIB. Sedangkan bangunan yang ambruk musala.
"Habis salat asar itu ada suara gemuruh ada getaran seperti gempa ternyata musala," kata Munir, Senin (29/9/2025).(an)
Bank Jatim dan Sentra Finansial Teknologi (SFT) Pererat Kerja Sama Melalui Layanan Virtual Account
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,-24 September 2025. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah melakukan sinergitas dengan PT Sentra Finansial Teknologi (SFT). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait layanan virtual account terintegrasi dengan sistem aplikasi Edufin dan juga penandatanganan MoU terkait layanan jasa keuangan di bidang pendidikan. Bertempat di kantor PT Sentra Finansial Teknologi, perjanjian tersebut ditandatangani oleh Vice President Dana dan Jasa Yetty Fitria S., Vice President Hubungan Kelembagaan Rachman Subiyantoro, dan Kepala Divisi Produk PT Sentra Finansial Teknologi Ronald Argand Pinontoan pada hari Rabu (24/9).
Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo menjelaskan, pihaknya bersyukur atas kolaborasi yang telah dilakukan ini. Bank Jatim berharap melalui kerja sama dengan SFT dapat memberikan manfaat yang signifikan baik bagi perseroan maupun instansi pendidikan mitra SEVIMA dan SFT, seperti peningkatan frekuensi, volume transaksi, hingga ekspansi nasabah baru. ”Kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pembayaran biaya pendidikan bagi mahasiswa di institusi yang menggunakan Edufin. Kami optimis dengan sinergitas layanan virtual account terintegrasi ini akan memberikan banyak manfaat positif bagi kedua belah pihak. seperti kemudahan pembayaran dan efisiensi administrasi karena setiap transaksi akan tercatat secara otomatis dan real-time,” ungkapnya.
Sebagai informasi, PT Sentra Vidya Utama (SEVIMA) merupakan perusahaan jasa pengembang sistem informasi perguruan tinggi sejak 2004. SEVIMA telah memimpin pasar sektor pendidikan tinggi di Indonesia dengan total mitra lebih dari 1.200 Perguruan Tinggi dan melayani lebih dari 4 juta user. SEVIMA melalui layanan Edufin bekerja sama dengan berbagai channel pembayaran untuk memudahkan instansi pendidikan dalam melakukan pembayaran secara online karena mudah, aman, terjamin, dan dapat dilakukan dimana saja. Seiring berjalannya waktu, Edufin telah spin-off ke perusahaan sister SEVIMA, yaitu PT Sentra Finansial Teknologi (SFT) dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Saat ini lebih dari 400 instansi Pendidikan telah beralih ke cashless menggunakan layanan Edufin dan telah memproses lebih dari 1 juta transaksi pembayaran dengan nilai transaksi (GMV) lebih dari 3,3 triliun rupiah per tahun.
Menurut Winardi, potensi yang bisa dikembangkan antara PT Sentra Finansial Teknologi dengan Bank Jatim cukup banyak. Antara lain peluang optimalisasi pelayanan serta pengelolaan dana di lingkungan universitas - universitas mitra PT Sentra Finansial Teknologi sehingga diharapkan dapat meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim terutama Giro. Kemudian terdapat 81 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa sekitar 100.611 yang telah bermitra dengan PT Sentra Finansial Teknologi wilayah Jawa Timur sehingga dapat berpotensi menambah kerjasama dengan Bank Jatim sebagai bank mitra, serta potensi pemberian fasilitas kredit multiguna (KMG) bagi seluruh pegawai di Universitas mitra PT Sentra Finansial Teknologi.
Winardi menegaskan, kolaborasi ini juga membuktikan bahwa Bank Jatim turut menjadi bagian dalam upaya membangun ekosistem pembayaran digital inklusif di dunia pendidikan. ”Kami harap fasilitas virtual account Bank Jatim dapat semakin mempermudah pembayaran iuran pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun pihak-pihak terkait,” terangnya.
Ronald Argand Pinontoan juga menambahkan, pihaknya menyambut baik kerja sama ini dan mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan Bank Jatim dalam penyediaan fasilitas pembayaran yang mudah dan aman untuk dunia pendidikan. Adapun Edufin sendiri memiliki banyak keunggulan. Seperti transparan dan akuntabel, terintegrasi dan terotomasi, mudah diakses, serta aman dan handal. “Fasilitas ini akan semakin memudahkan orang tua serta mahasiswa untuk melakukan pembayaran atas berbagai keperluan di mitra Edufin. Kami harap kerja sama ini dapat menjadi awal yang baik bagi PT Sentra Finansial Teknologi dan Bank Jatim untuk terus berkolaborasi demi perkembangan sektor pendidikan dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” tutupnya.(an)
Puncak HUT Bank Jatim Ke-64 Berlangsung Meriah, Luncurkan Layanan Jatim Prioritas Syariah
Written by Redaksi
SURABAYA,KORANRAKYAT.COM,- 22 Agustus 2025. Puncak peringatan Hari Ulang Tahun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur tbk (Bank Jatim) berlangsung meriah. Kegiatan yang dilaksanakan di Grand City Surabaya pada Jumat malam (22/8) itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, jajaran dewan komisaris Bank Jatim, jajaran direksi Bank Jatim, seluruh Jatimers, serta banyak tamu VIP lainnya.
Plt. Direktur Utama Arif Suhirman menjelaskan, peringatan HUT Republik Indonesia ke 80 dan HUT Bank Jatim ke 64 baik yang bersifat internal maupun eksternal telah dilaksanakan dengan sangat lancar. Berbagai jenis lomba olahraga, seni, budaya hingga kegiatan sosial sukses dilakukan. Selain itu, Arif juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kontribusi seluruh insan Jatimers yang telah membawa Bank Jatim hingga di posisi saat ini. Kerja keras Jatimers sukses membuahkan kinerja positif bagi Bank Jatim yang semakin kuat di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global. ”Bukan hal yang mudah bagi Bank Jatim mencapai posisi saat ini di tengah tantangan serta persaingan yang ada. Oleh karena itu, sangat layak jika momentum HUT Bank Jatim ini didedikasikan bagi seluruh Insan Jatimers di Jawa Timur maupun luar Jawa Timur,” terangnya.
Arif memaparkan, pada tahun 2025 ini, jajaran manajemen akan memfokuskan pada pencapaian asset yang berkualitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Bank Jatim dapat menyediakan produk serta layanan yang mampu memenuhi kebutuhan transaksional perbankan nasabah dan sebagai entitas bisnis mampu memenuhi ekspektasi pemegang saham.”Kami memahami bahwa setiap nasabah adalah pribadi individu yang istimewa. Karenanya, untuk yang istimewa kami memberikan layanan yang juga istimewa karena nasabah merupakan prioritas bagi kami. Nah, di ulang tahun Bank Jatim yang ke 64 ini, dengan bangga kami memperkenalkan layanan Jatim Prioritas Syariah. Layanan ini Kami luncurkan untuk melengkapi Layanan Jatim Prioritas yang sebelumnya sudah ada dengan segmen khusus untuk nasabah yang memiliki preferensi pada syariah,” tegasnya.
Dengan banyaknya nasabah yang concern terhadap prinsip keuangan syariah, lanjut Arif, pihaknya meyakini bahwa ceruk pasar ini akan memberikan peluang dan potensi bisnis yang berkelanjutan bagi Bank Jatim. ”Jatim Syariah Prioritas merupakan Layanan perbankan eksklusif yang diberikan oleh Bank Jatim sebagai wujud apresiasi kepada nasabah prioritas syariah dengan menawarkan berbagai manfaat, keistimewaan, dan kemudahan dalam bertransaksi,” terangnya.
Untuk outlet layanan Jatim Syariah Prioritas berada di Kantor Cabang Syariah Surabaya Jl. Dr. Soetomo No. 37 Surabaya. Layanan eksklusif yang dapat dinikmati oleh nasabah Jatim Syariah Prioritas cukup banyak. Antara lain exclusive branch services, pick up services, airport lounge services, airport transfer services, airport handling services, airport airside services, golf clinic services, serta home health care services. ”Keberadaan semua layanan - layanan tersebut untuk memastikan nasabah unit usaha syariah Bank Jatim dapat mengakses layanan eksklusif dan personal dengan lebih mudah, serta mendapatkan pengalaman perbankan yang premium,” jelas Arif.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, juga diluncurkan Instagram Bank Jatim Connect yang merupakan wadah baru untuk mempublikasikan segala aktivitas menarik di seluruh cabang Bank Jatim. Mulai dari event, partnership, sampai kolaborasi inspiratif. Lewat instagram tersebut, kita semua dapat melihat langsung bagaimana Bank Jatim tumbuh bersama komunitas, mitra, dan seluruh nasabah tercinta di pelosok Jawa Timur.
Arif juga menegaskan, pihaknya sangat bersyukur, di usia yang ke 64 ini dan ditengah kondisi ekonomi yang masih relatif menantang, Bank Jatim masih mampu mencatat kinerja yang membanggakan. Per Juni 2025 secara konsolidasi asset Bank Jatim tumbuh sebesar 16,7% YoY, yaitu Rp118,1 Triliun. Kemudian penyaluran pinjaman kepada masyarakat tumbuh sebesar 35,2% YoY, sebesar Rp78,5 Triliun. Pengelolaan Dana Pihak Ketiga dari masyarakat meningkat 13% YoY, sebesar Rp91,6 Triliun. Dan untuk laba bersihnya sendiri berada di angka Rp 844 Miliar atau naik sebesar 35,9% YoY. ”Pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi dan kerja keras dari seluruh insan Jatimers dan tentunya dengan dukungan yang penuh. Baik dari nasabah hingga pemegang saham sehingga Bank Jatim dapat diterima dan mampu melayani seluruh masayarakat Jawa Timur serta Indonesia,” terangnya.
Adapun dalam puncak perayaan HUT Bank Jatim ke-64 kali ini dimeriahkan oleh artis nasional Kahitna. Tak hanya itu, sebanyak 20 UMKM binaan Bank Jatim juga turut serta meramaikan acara yang dihadiri oleh 2.600 Jatimers. ”Ini merupakan acara puncak yang kami harapkan dapat menciptakan kehangatan dan keakraban antar keluarga Bank Jatim,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menambahkan, kita semua patut bersyukur bisa memperingati HUT Bank Jatim ke-64 dengan suasana yang semarak. Tidak dipungkiri, lanjut Emil, Bank Jatim sebagai banknya masyarakat Jawa Timur tiap tahunnya terus mencatatkan kinerja yang positif. Untuk tahun 2025 ini pihaknya juga optimis Bank Jatim akan menorehkan pertumbuhan seperti yang diharapkan mengingat perekonomian Jawa Timur mampu tumbuh dengan baik pada triwulan kedua ini. “Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sekitar 5,2 persen, lalu pertumbuhan manufaktur Jawa Timur di kisaran 7,5 persen, dan juga pertumbuhan akomodasi makanan minuman itu bisa 8 persen. Itu semua patut kita syukuri,” terangnya.
Emil berharap ke depannya Bank Jatim akan selalu menjadi bank yang adaptif terhadap perkembangan perekonomian baik makro maupun global. Selain itu, pihaknya juga berharap agar Bank Jatim dapat terus mendukung sektor agro serta mensukseskan program 3 juta rumah dengan kuota FLPP yang telah dipercayakan kepada Bank Jatim dan Unit Usaha Syariah Bank Jatim. “Kemudian terkait peluncuran Jatim Prioritas Syariah ini kami sangat senang. Sebab, ini adalah upaya untuk memberikan pelayanan yang semakin baik lagi kepada nasabah. Berdasarkan fakta yang ada bahwa ternyata permintaan atau keinginan dari nasabah - nasabah syariah untuk memiliki layanan prioritas itu tinggi sehingga dijawablah melalui launching malam ini,” tegasnya.
Emil menerangkan, minat dari masyarakat untuk mulai mengadopsi keuangan syariah semakin meningkat. Sebab menurutnya, ekonomi syariah adalah sebuah perspektif perekonomian yang bisa untuk siapapun yang memahami prinsip keuangan syariah, prinsip keadilan, prinsip berbagi risiko yang baik antara pemilik dana dengan pengguna dana. Nah, dalam hal ini, Unit Usaha Syariah Bank Jatim telah menjadi lembaga yang sukses menjalankan prinsip-prinsip yang humanis dan tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai integritas. “Dengan berbagai program yang telah dijalankan Bank Jatim, semoga Bank Jatim dapat terus bertumbuh dan semakin kuat lagi. Selamat ulang tahun untuk Bank Jatim,” tutupnya.(an)
Nasabah Binaan Bank Jatim, CV Rumah Jeddiah, Sukses Ekspor 8 Ribu Pasang Alas Kaki
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,-3 Juni 2025. Nasabah binaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), CV Rumah Jeddiah, sukses melepaskan ekspor perdananya ke Kuwait berupa 8.872 pasang produk alas kaki. Bertempat di Pergudangan Margomulyo Permai Surabaya, kegiatan ekspor tersebut dilepas langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso dengan didampingi oleh Direktur Bank Jatim Tonny Prasetyo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan, serta Pemilik CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus pada hari Selasa (4/6). Total nilai dari penjualan ekspor ini mencapai US$ 38 ribu atau sekitar Rp 618 juta.
Tonny menjelaskan, dengan kegiatan pelepasan ekspor CV Rumah Jeddiah ini, Bank Jatim kembali membuktikan komitmennya dalam mendorong pelaku UMKM Jawa Timur untuk menembus pasar internasional. Selain itu, momentum ekspor tersebut juga menjadi bagian dari langkah strategis Bank Jatim dalam mendukung program pemerintah untuk memperkuat sektor UMKM Jawa Timur maupun nasional. ”Ekspor ini adalah hasil nyata dari dukungan berkelanjutan yang dilakukan Bank Jatim terhadap pelaku UMKM. Kami ingin menjadi mitra strategis yang terus aktif mendorong UMKM untuk berkembang dan menembus pasar luar negeri,” paparnya.
Di samping itu, menurut Tonny, ekspor ini adalah bukti bahwa pendekatan klasterisasi UMKM dapat memberikan hasil konkret. Dengan pendampingan yang tepat, akses pembiayaan, dan jaringan yang kuat, UMKM Binaan Bank Jatim nyatanya sangat mampu bersaing secara global. ”Bank Jatim tidak hanya menyediakan layanan perbankan saja, tetapi juga terus memperkuat kemampuan UMKM melalui integrasi dalam ekosistem digital dan bisnis. Kami berharap langkah ini dapat menjadi awal dari semakin banyaknya UMKM yang sukses menembus pasar ekspor,” ungkapnya.
Menurut Tonny, Bank Jatim terus konsisten mencari cara untuk memperkuat ekosistem UMKM di Jawa Timur melalui berbagai inisiatif dan program pendampingan. “Sebab, kami memahami bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi, sehingga kami akan terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik kepada mereka. Selain itu, sinergi antara pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha dalam mengoptimalkan potensi ekspor juga sangat penting. Pasalnya, kolaborasi yang baik akan menghasilkan ekosistem yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor alas kaki,” tegasnya.
Dengan semakin terbukanya peluang ekspor, CV Rumah Jeddiah maupun mitra UMKM binaan Bank Jatim lainnya diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih banyak bagi perekonomian daerah. ”Kami optimis bahwa dengan semangat kerja keras dan dukungan yang berkelanjutan, produk alas kaki CV Rumah jeddiah akan semakin mendunia,” tutup Tonny.
Sementara itu, Budi Santoso juga menyampaikan, upaya UMKM alas kaki untuk menembus pasar ekspor seperti CV Rumah Jeddiah ini dapat diikuti lagi oleh lebih banyak UMKM. ”Momentum ekspor ke Kuwait pun perlu dimanfaatkan secara optimal agar produk-produk Indonesia dapat semakin menunjukkan daya saingnya di pasar global. Ekspor alas kaki ke Kuwait kali ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global, bahkan di kawasan yang belum banyak dijajaki eksportir kita. Syaratnya, harus punya kualitas dan mampu bersaing,” lanjutnya.
Meskipun ini ekspor perdananya ke Kuwait, CV Rumah Jeddiah sebenarnya sudah memiliki pengalaman ekspor. Pada Desember 2024, CV Rumah Jeddiah telah mengekspor 5.000 pasang sepatu dengan nilai transaksi hampir USD 22 ribu ke Libya, Afrika Utara. Dengan pendekatan berbasis kemitraan dan pemberdayaan, perusahaan tersebut telah berhasil memperluas pasar ekspornya. Tidak hanya itu saja, CV Rumah Jeddiah ternyata juga memberdayakan masyarakat lokal melalui kemitraan dengan lebih dari 60 UMKM dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya yang melibatkan lebih dari 800 perajin.
Produk CV Rumah Jeddiah tersebut juga mendapat apresiasi langsung dari Mendag Budi Santoso. Budi bahkan mencoba langsung produk-produk itu dan menilai kualitasnya sangat baik meski dijual dengan harga yang sangat terjangkau. ”Saya lihat harganya murah, tetapi kualitasnya bagus. Sepatu hanya Rp 50.000-an, tetapi tidak kalah dari produk luar negeri, seperti dari China. Untuk ke depannya, pemerintah akan menyediakan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan demi meningkatkan daya saing produk lokal,” terangnya.(an)
Dongkrak Pertumbuhan UMKM, Bank Jatim Salurkan KUR dalam Kegiatan Kampoeng Kreasi 2025
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,-29 Mei 2025. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut dibuktikan melalui penyerahan KUR Bank Jatim dalam kegiatan Pameran Produk Kreativitas dan Inovasi Desa The 6th Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) Tahun 2025 yang diselenggarakan pada hari Kamis (29/5). Bertempat di Royal Plaza Surabaya, penyerahan KUR dengan total Rp 800 juta itu dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah kepada dua nasabah Bank Jatim.
Umi menjelaskan, penyaluran kredit tersebut merupakan salah satu upaya Bank Jatim untuk mendukung program Kampoeng Kreasi demi memperkuat pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Timur. Diakui Umi, Bank Jatim memang berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah, khususnya dalam rangka memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. ”Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi lewat penyaluran kredit sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Jawa Timur,” tuturnya.
Umi menerangkan, Bank Jatim melalui program KUR siap mempercepat dan memperluas akses permodalan bagi sektor UMKM. Pihaknya memastikan program ini akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah serta penyaluran dana KUR benar-benar digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha. Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, diharapkan UMKM binaan Bank Jatim dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan pemasaran, dan menciptakan lapangan kerja baru.
”Sampai dengan saat ini, kami telah berhasil menyalurkan KUR ke berbagai sektor, termasuk perdagangan, pertanian, perikanan, serta industri kreatif. Bank Jatim tidak hanya memberikan pembiayaan saja, tetapi juga melakukan pendampingan dan edukasi keuangan agar para pengusaha UMKM ini dapat mengelola usahanya dengan lebih baik,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2024, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka tersebut di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya sebesar 10,39 persen (YoY). Komposisi penyaluran kredit Bank Jatim terdiri dari kredit konsumtif sebesar Rp 34,41 triliun atau meningkat 10,26 persen (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88 persen (YoY). Adapun peningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan terutama dari segmen mikro yang melesat 23,34 persen (YoY), segmen ritel & menengah yang tumbuh sebesar 68,00 persen (YoY), dan segmen korporasi naik 1,28 persen (YoY). Untuk penyaluran KUR Bank Jatim sendiri sampai Desember 2024 berada di angka Rp 5,61 triliun.
Selain itu, Umi juga menuturkan, sebagai upaya dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, Bank Jatim telah memiliki platform digital yang bernama Jatim Kilat. Selama 2024, Jatim Kilat telah memberikan persetujuan kredit Rp 8,04 triliun dan yang masih dalam proses sebesar Rp 1,21 triliun. ”Kami berharap dengan masifnya penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh Bank Jatim dapat berkontribusi dalam mewujudkan impian-impian para UMKM agar bisnis-bisnis yang dimiliki bisa semakin besar lagi,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa kegiatan tahunan ini menjadi panggung strategis bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk unggulan serta memperluas jaringan pasar melalui pendekatan kreatif dan inovatif. Khofifah juga menegaskan pentingnya pelaku UMKM untuk terus mengembangkan daya saing produk melalui inovasi dan kreativitas. ”Aspek inovatif menjadi krusial untuk mempertahankan eksistensi sekaligus memperluas pangsa pasar di tengah kompetisi yang semakin ketat. Maka dari itu, para pelaku UMKM jangan pernah merasa kecil hati. Pangsa pasar untuk produk UMKM di dalam dan luar negeri masih sangat terbuka lebar,” tuturnya.
Menurut Khofifah, peran UMKM sebagai penopang utama perekonomian nasional tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab, sektor ini mampu menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja dan menyumbang sekitar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. ”UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Karena itu, strategi pemberdayaan UMKM tidak bisa bersifat sektoral, tapi harus holistik. Mulai dari pelatihan, pembiayaan, digitalisasi, hingga penguatan akses pasar harus dilakukan secara simultan," ujarnya.
Khofifah juga mengapresiasi kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan swasta, akademisi, dan komunitas kreatif dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Ia menyebut pendekatan pentahelix menjadi kunci dalam mempercepat transformasi UMKM Jawa Timur menuju ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.
Adapun Pameran Kampoeng Kreasi 2025 ini diikuti oleh puluhan UMKM yang bergerak di berbagai sektor. Seperti kuliner, fesyen, kriya, kosmetik berbasis herbal, hingga teknologi terapan berbasis lokal. Acara tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan mendorong transformasi digital bagi pelaku usaha mikro.(an)
Peduli Masyarakat, Bank Jatim Lakukan Aksi Kemanusiaan Donor Darah
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,- Sebagai wujud aksi sosial, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) baru saja menggelar program donor darah pada hari Jumat (25/4). Aksi donor darah kali ini bekerja sama dengan RSUD Dr. Soetomo dan dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Jatim. Kegiatan yang melibatkan seluruh Jatimers tersebut sukses mengumpulkan 138 kantong darah dari pendonor.
Corporate Secretary Bank Jatim Fenty Rischana K menjelaskan, semua peserta donor darah harus menerapkan protocol Kesehatan dan melakukan skrining terlebih dahulu. Seperti pengecekan suhu, tensi darah, dan lain-lain. “Kegiatan donor darah ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat dan kontribusi nyata dalam isu kemanusiaan. Kami berharap aksi kemanusiaan dan kesehatan seperti ini dapat terus rutin dilaksanakan karena dampak positifnya sangat besar,” ujarnya.
Menurut Fenty, donor darah dapat membangun semangat kepedulian dan solidaritas di antara pegawai. Hal ini tentu bisa mempererat hubungan antar pegawai dan sekaligus membangun budaya perusahaan yang positif. “Sudah menjadi gaya hidup insan Jatimers dalam menjaga kesehatan sekaligus untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Karena keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani merupakan bagian penting untuk membantu pegawai dan juga masyarakat agar dapat berkarya pada potensi optimalnya,” paparnya.
Fenty juga menerangkan, ketersediaan atau kebutuhan darah saat ini sesuai informasi dari RSUD Dr. Soetomo sekitar 8.000 kantong per bulannya. Maka dari itu, dengan sinergitas ini Bank Jatim siap untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan darah yang aman dan cukup bagi masyarakat.
“Bahkan kami siap untuk mengadakan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan seluruh RSUD yang ada di Jawa Timur. Sebab dengan kegiatan donor darah secara rutin dapat membantu meningkatkan kesehatan individu karyawan dan pendonor seperti meningkatkan produksi sel darah merah, memelihara kesehatan jantung, serta mempelancar aliran darah,” terangnya. Dengan fisik dan jiwa yang sehat, diharapkan para insan Jatimers dapat memberi layanan yang terbaik bagi masyarakat. (an)
Optimalisasi Pelayanan Perizinan, Bank Jatim Serahkan Bantuan CSR Kepada Pemkab Nganjuk
Written by Redaksi
NGANJUK, KORANRAKYAT.COM,- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus gencar menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Pada hari Kamis (17/4), Bank Jatim secara resmi telah menyerahkan bantuan CSR kepada Pemerintah Kabupaten Nganjuk berupa satu unit mobil pelayanan perizinan keliling. Bertempat di Gor Bung Karno, CSR tersebut diserahkan oleh Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono kepada Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro pada acara Pameran Pembangunan dan UMKM dalam rangka Hari Jadi Ke- 1.088 Nganjuk.
Eko menjelaskan, mobil yang diberikan kepada Pemkab Nganjuk itu dapat memberikan beberapa manfaat. Antara lain agar terciptanya pelayanan optimal, efisien, dan tepat sasaran yang dapat menjangkau seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan sekaligus untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan pelayanan perizinan secara mobiling di seluruh wilayah Nganjuk. “CSR adalah bentuk kepedulian kami, terutama kepada masyarakat Jawa Timur agar turut merasakan manfaat dari keberadaan Bank Jatim. CSR merupakan program rutin perseroan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk. Kali ini berupa satu unit mobil pelayanan perizinan kepada Pemkab Nganjuk," ungkapnya.
Adapun mobil yang diserahkan tersebut telah dimodifikasi sedemikian rupa dan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Seperti laptop, printer, serta fasilitas pelengkap lainnya. Sehingga diharapkan dengan adanya bantuan CSR dari Bank Jatim ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Pemkab Nganjuk untuk jemput bola kepada masyarakat. “Dengan adanya mobil keliling ini kami berharap masyarakat bisa lebih gampang untuk mengakses pelayanan perizinan dan sekaligus memberikan pemahaman bahwa mengurus izin itu mudah serta ada kepastian waktu,” tegas Eko.
Eko juga menyampaikan, pemberian CSR dari bank jatim ini merupakan wujud terimakasih perseroan kepada masyarakat Nganjuk yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan dalam keberlangsungan bisnis Bank Jatim. Pihaknya berkomitmen akan senantiasa hadir dengan beragam layanan guna memberikan kemudahan dalam bertransaksi kepada masyarakat. “Semoga bantuan dari Bank Jatim ini bisa semakin memudahkan masyarakat dan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Nganjuk. Kami juga ucapkan selamat hari jadi ke 1.088 untuk Kabupaten Nganjuk. Semoga Nganjuk terus melesat, maju, dan sejahtera,” ucap Eko.
Sementara itu, Trihandy Cahyo Saputro sangat mengapresiasi penyerahan CSR ini karena mobil tersebut dapat menunjang pelayanan di Pemkab Nganjuk. ”Kami bersyukur atas sinergitas yang telah terjalin selama ini antara Bank Jatim dan Pemkab Nganjuk dalam mendukung program-program pemerintah. Semua pihak memang harus berkolaborasi dan bersinergi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan dapat membawa berkah bagi semua,” tutupnya.(an)
Bank Jatim Serahkan Satu Unit Armada Bus Ke Untag Surabaya
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,- Dalam rangka memperkuat jalinan sinergitas, pada hari Selasa (25/3) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama terkait sponsorship armada bus. Hal tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap operasional civitas akademika. Bertempat di Selasar Gedung R. Ing Soekonjono Untag Surabaya, kegiatan itu dihadiri oleh VP Hubungan Kelembagaan Bank Jatim Agus Sastriono dan Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya J. Subekti.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, tujuan dari kerja sama ini adalah tentu untuk menjaga dan meningkatkan hubungan kemitraan antara Bank Jatim dan Untag. Bus yang telah dibranding oleh Bank Jatim tersebut nantinya akan digunakan oleh seluruh karyawan, mahasiswa dan mahasiswi di bawah naungan YPTA Surabaya. Busrul menyampaikan apresiasi terhadap loyalitas Untag Surabaya sebagai mitra.
”Kerja sama Bank Jatim yang telah terjalin sejak 1992 dengan Untag ini menjadi kebanggaan bagi kami. Mudah-mudahan ini bukan yang terakhir, tetapi menjadi awal bagi kolaborasi yang lebih baik. Kerja sama ini menunjukkan komitmen Bank Jatim dalam mendukung dunia Pendidikan di Jawa Timur,” ujarnya.
Menurut Busrul, potensi yang bisa dikembangkan antara YPTA Surabaya dengan Bank Jatim antara lain peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama dari giro dan deposito. Kemudian juga ada peluang peningkatan fee based income atas pengaplikasian VA untuk pembayaran melalui e-channel Bank Jatim hingga pembiayaan kredit kepada YPTA. ”Kami berharap kerja sama ini terus berkembang dan membawa manfaat positif bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Sementara itu, J. Subekti menyampaikan apresiasi atas dukungan Bank Jatim yang tidak hanya terbatas pada penyerahan bus, namun juga mencerminkan semangat kebersamaan dalam membangun dunia pendidikan. “Kami bangga dengan kerja sama ini. Untag Surabaya ingin terus berkembang menjadi kampus yang mencerdaskan bangsa dengan semangat nasionalisme dan patriotisme," ungkap Subekti.
Dia juga menambahkan bahwa Untag Surabaya sangat mengagumi keberhasilan Bank Jatim dalam pengelolaan manajemen dan pelayanan. “Kami ingin belajar lebih banyak agar nilai-nilai unggul ini dapat diterapkan di Untag Surabaya,” tutup Subekti.(an)
Bank Jatim Serahkan CSR Dua Unit Tangki Air Ke Pemkab Sampang
Written by Redaksi
SAMPANG, KORANRAKYAT.COM,- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Sampang. Bantuan yang diberikan berupa dua unit tangka air berukuran 5.000 liter. Bertempat di Kantor Pemkab Sampang, CSR tersebut diserahkan oleh Pemimpin Bank Jatim Cabang Sampang Erny Dewi S kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang Yuliadi Setiyawan pada hari Kamis (20/3).
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, pemberian tangka air ini bertujuan untuk peningkatan sarana pelayanan masyarakat seperti menyiram tanaman kota di seluruh wilayah Kabupaten Sampang. Selain itu, tangki air tersebut juga bisa difungsikan untuk mendropping air bersih ke pelosok - pelosok desa saat musim kemarau.
”Bantuan ini tidak hanya menyiratkan kepedulian terhadap keberlanjutan hidup, tetapi juga membuktikan bahwa kebersamaan Bank Jatim dan Pemkab Sampang dapat membawa dampak positif yang nyata bagi seluruh masyarakat. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat,” paparnya.
Busrul berharap bantuan ini bisa menjadi upaya konkret dalam menjawab tantangan serius yang hampir setiap tahun dihadapi oleh beberapa wilayah, yaitu bencana kekeringan akibat kemarau panjang. “Semoga mobil tangki air ini tidak hanya akan menjadi sarana pendukung teknis bagi Pemkab Sampang saja, tetapi juga bisa memberikan layanan akses air bersih di saat -saat sulit serta yang paling penting dapat menjangkau cakupan layanan yang lebih luas,” terangnya.
Menurut Busrul, penyaluran bantuan itu juga sebagai salah satu upaya Bank Jatim untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. ”Bank Jatim akan terus berkomitmen dalam mendukung kebijakan Pemkab Sampang dan senantiasa akan selalu turut andil mendukung Pemkab Sampang demi mewujudkan Sampang yang semakin maju dan sejahtera,” tuturnya.
Sementara itu, Yuliadi Setiyawan mengucapkan terima kasih kepada Bank Jatim atas bantuan yang diberikan ini. Dikatakan, bantuan dua unit truk tangki air tersebut sangat berarti bagi Kabupaten Sampang. Sebab, selama ini, Kabupaten Sampang memang kekurangan armada pendistribusi air ke pelosok desa saat musim kemarau. ”Kami juga berterima kasih kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini dalam mendukung program-program pemerintah. Semua pihak memang harus berkolaborasi dan bersinergi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan dapat membawa berkah bagi semua,” tutupnya.(an)
Dukung Pertumbuhan UMKM, QRIS Bank Jatim Ramadan Vaganza Sukses Digelar
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM. Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan 1446 H, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Suara Surabaya sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk QRIS Bank Jatim Ramadan Vaganza. Event yang resmi dibuka di halaman Balai Kota Surabaya pada Rabu (19/3) lalu itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya M. Ikhsan, SEVP Consumer Banking Bank Jatim Hermita, serta Direktur Utama Suara Surabaya Verry Firmansyah.
Hermita menjelaskan, kegiatan yang berlangsung hingga hari Minggu (23/3) tersebut memiliki banyak rangkaian kegiatan menarik. Seperti bazar UMKM yang diikuti oleh 102 UMKM, music perform, kajian islami, berbagai macam perlombaan, undian doorprize, dan masih banyak lagi. ”Seluruh transaksi pembayaran dalam Ramadan Vaganza ini menggunakan QRIS Bank Jatim. Tentu saja dengan hadirnya event ini memiliki banyak manfaat bisnis bagi kami. Antara lain dapat menambah NOA baru, e-channel baru, maupun kelolaan merchant QRIS baru. Selain itu juga bisa meningkatkan volume dan nominal transaksi QRIS Bank Jatim dikarenakan event ini menargetkan seribu pengunjung per harinya,” paparnya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024, pengguna QRIS Bank Jatim sukses mencatatkan pertumbuhan hingga 72,31 persen dibandingkan tahun 2023. Untuk nominal transaksinya sendiri naik 129,92 persen (YoY).
Maka dari itu, lanjut Hermita, Bank Jatim sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut. ”Kami berharap melalui QRIS Bank Jatim Ramadan Vaganza ini bisa turut berkontribusi meningkatkan perekonomian Surabaya. Semoga kegiatan ini tak hanya menjadi ajang belanja murah saja, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan memberikan peluang usaha yang lebih luas bagi pelaku UMKM,” pungkas Hermita.
Sementara itu, M. Ikhsan menyampaikan, QRIS Bank Jatim Ramadan Vaganza merupakan wujud nyata gotong royong dalam membangun dan menggerakkan ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM Kota Surabaya. "Pada kesempatan ini Kota Surabaya dibantu oleh semua pihak. Hal tersebut menunjukkan bagaimana kita bersama-sama bergotong royong memeriahkan acara ini sekaligus mengangkat perekonomian kota," jelasnya.
Ikhsan juga menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari berbagai elemen masyarakat. "Selalu diingatkan oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi, kalau semua harus dilakukan sendiri oleh pemerintah kota, insyaallah tidak akan mampu, karena ada keterbatasan, baik anggaran maupun tenaga," tuturnya.
Oleh karena itu, Ikhsan berharap, semangat kebersamaan dan kolaborasi ini dapat terus terjaga ke depannya. Terlebih, dalam suasana Ramadan 2025 yang penuh berkah. "Harapan kita, dalam suasana Ramadan ini, akan banyak keberkahan yang kita dapat sebagai penyelenggara, juga bagi teman-teman UMKM yang berkesempatan ikut serta. Masyarakat juga bisa memanfaatkan momen ini untuk mempererat kebersamaan serta meningkatkan keimanan," tutup Ikhsan.(an)
Peduli Korban Banjir, Bank Jatim Salurkan Donasi Untuk Korban Banjir Bandang Situbondo
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM, Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo sejak tanggal 3 – 5 Februari 2025 lalu telah membawa kerugian, baik material maupun non material. Tercatat ada ribuan rumah yang terdampak banjir dan tidak sedikit juga rumah yang rusak total akibat bencana tersebut.
Kejadian yang memilukan ini menggerakkan hati Jatimers (karyawan Bank Jatim) untuk ikut ambil bagian, bahu membahu demi meringankan beban masyarakat di Kabupaten Situbondo. Sebagai wujud rasa kepedulian dan implementasi dari nilai budaya perusahaan yaitu Synergy, Jatimers telah melakukan kegiatan donasi. Bantuan Donasi yang bertajuk Jatimers Peduli itu telah dibuka mulai tanggal 10-14 Februari 2025 kepada seluruh Jatimers yang ada di Divisi maupun Cabang Bank Jatim.
Adapun donasi Jatimers Peduli yang telah terkumpul tersebut diserahkan oleh Pemimpin Cabang Bank Jatim Situbondo Didik Yanuardi dan diterima secara langsung oleh Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayoga serta Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah pada hari Rabu (5/3).
Corporate Secretary Bank Jatim Fenty Rischana K menjelaskan, sejalan dengan misi dan komitmen bankjatim untuk memberikan kontribusi positif dalam menghadapi bencana alam, BJTM dengan cepat telah memberikan bantuan kepada korban banjir dalam bentuk uang tunai. "Kami turut berduka cita atas musibah banjir yang menimpa saudara-saudara kita di Situbondo. Bantuan yang kami salurkan ini diharapkan dapat menjadi penyemangat dan dukungan bagi para korban dalam menghadapi cobaan ini,” tuturnya.
Fenty juga menerangkan, bantuan yang diberikan oleh bankjatim tersebut tidak hanya bertujuan untuk membantu para korban dalam situasi darurat, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kepada masyarakat Situbondo yang terdampak bencana. “Kami berharap bantuan yang kami salurkan ini dapat memberikan sedikit kelegaan bagi mereka yang terkena dampak. Dan semoga bantuan ini mampu menjadi sinar terang di tengah situasi sulit yang dihadapi para korban, serta menjadi motivasi bagi upaya pemulihan bersama yang lebih baik di masa mendatang,” tutupnya.(an)
Oleh Sunarsip
Chief Economist, The Indonesia Economic Intelligence (IEI)
Provinsi Jawa Timur (Jatim) memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian nasional. Ini mengingat, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim terhadap perekonomian nasional sangat besar, yaitu sebesar 14,82 persen Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua secara nasional setelah DKI Jakarta. Kontribusi PDRB Jatim terhadap PDB nasional tersebut memiliki potensi untuk meningkat, mengingat ruang bagi pertumbuhan ekonomi di Jatim yang masih terbuka luas. Kenapa demikian?
Pertama, industrialisasi di Jatim terus berkembang. Hal ini ditunjukkan oleh kontribusi sektor Industri Pengolahan di Jatim. Saat ini, kontribusi sektor Industri Pengolahan mencapai hampir 31 persen terhadap PDRB Jatim, atau naik hampir 2 persen dibanding 15 tahun lalu. Di sisi lain, dengan kapasitas kewilayahan serta didukung sumber daya yang cukup (baik sumber daya alam/SDA maupun manusia), industrialisasi di Jatim masih berpeluang berkembang antara lain melalui hilirisasi terhadap SDA berbasis pertanian, kelautan maupun mineral.
Kedua, karakteristik industrialisasi di Jatim relatif berbeda dengan daerah lainnya yang telah lebih dahulu memulai industrialisasinya seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Industrialisasi di Jakarta telah masuk periode sunset karena kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Jakarta telah jauh berkurang. Sementara itu, bila kita perhatikan, gejala de-industrialisasi secara nasional dalam 20 tahun terakhir ini sejatinya banyak menimpa industri di Jawa Barat dan Banten.
Jawa Barat dan Banten adalah daerah yang menjadi awal dimulainya industrialisasi di Indonesia. Industri yang berkembang merupakan substitusi impor dan memiliki ketergantungan tinggi pada impor bahan baku. Pada awal pengembangannya, industri ini banyak memperoleh fasilitas dan insentif dari pemerintah. Nah, begitu berbagai fasilitas dan insentif dicabut pada awal tahun 2000-an, kemudian diikuti oleh tren pelemahan nilai tukar Rupiah, daya tahan mereka pun berkurang. Dan kini, kita bisa menyaksikan banyak diantara mereka menutup pabriknya di Indonesia.
Sementara itu, struktur industri di Jatim lebih banyak didominasi oleh manufaktur penghasil produk konsumer (consumer goods) seperti makanan dan minuman yang mengandalkan bahan baku lokal (baik dari Jatim maupun daerah lainnya). Termasuk pula, industri lainnya seperti pengolahan kayu, bahan galian, logam dasar, serta industri kimia dan farmasi. Dengan karakteristik tersebut, manufaktur di Jatim memiliki daya tahan yang relatif lebih kuat terhadap gejolak eksternal. Termasuk pula, pasar ekspor produk manufaktur Jatim juga sebagian besar dipasarkan ke Asia. Hal tersebut membuat kinerja manufaktur di Jatim relatif solid sehingga mengokohkan perannya terhadap PDRB Jatim.
Meskipun kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB Jatim trennya menurun, namun perannya tetap vital sebagai penyanggah kebutuhan pangan maupun kebutuhan bahan baku bagi sektor Industri Pengolahan di Jatim dan nasional. Saat ini, kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB Jatim mencapai 10,66 persen (2024). Jatim adalah salah satu lumbung pangan nasional terbesar baik yang dihasilkan oleh pertanian pangan, perikanan dan peternakan. Selain dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jatim, hasil pertanian Jatim juga diekspor ke daerah lainnya seperti DKI Jakarta maupun luar Jawa.
Selain sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertanian, perekonomian Jatimjuga ditopang peran dari sektor Perdagangan. Saat ini, kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Jatimmencapai 18,81 persen (2024). Tingginya kontribusi sektor Perdagangan tersebut antara lain ditopang oleh tinggi potensi bisnis yang dapat dikembangkan melalui jalur perdagangan (dalam negeri dan luar negeri) seiring dengan solidnya kinerja sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertanian.
Seiring dengan solidnya kinerja di ketiga sektor utama tersebut, kebutuhan konstruksi di Jatim juga meningkat. Konstruksi antara lain dibutuhkan untuk kebutuhan infrastruktur konektivitas, infrastruktur pertanian, perumahan, kawasan industri dan perdagangan, pariwisata, dan lain-lain. Sehingga, tidak mengherankan bila kontribusi sektor Konstruksi terhadap PDRB Jatim terjaga pada level relatif tinggi, sekitar 9 persen pada 2024.
Peran Bank Daerah
Sebagaimana disebutkan di atas, Provinsi Jatim memiliki ruang untuk berkembang dengan kontribusi dari sektor Industri Pengolahan yang semakin besar. Potensi ini antara lain didukung oleh berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Jatim. Pertama, Jatim memiliki banyak lokasi strategis yang dapat dikembangkan menjadi kawasan industri secara terintegrasi (integrated industrial park) baik untuk mengolah SDA dari Jatim sendiri maupun dari luar Jatim. Kedua, infrastruktur yang mendukung seperti jalan tol trans Jawa yang terkoneksi, infrastruktur energi dan air yang memadai, transportasi darat seperti kereta api, fasilitas pergudangan, pelabuhan, dan bandara.
Ketiga, akses ketersediaan pendanaan yang besar. Seluruh lembaga keuangan besar ada di Jatim. Disamping itu, dukungan lembaga keuangan milik pemerintah provinsi Jatim seperti Bank Jatim Tbk, juga turut melengkapi dalam mendukung pembiayaan bagi industrialisasi dan transaksi ekspor impor. Keempat, ketersediaan tenaga kerja handal yang memadai. Kelima, dukungan pusat riset dan inovasi yang kuat. Jatim memiliki banyak perguruan tinggi dengan reputasi riset dan inovasi yang diakui secara internasional. Selain itu, Jatim juga memiliki beberapa industri dan BUMN strategis yang dapat menjadi mitra bagi pengembangan inovasi dan produk manufaktur.
Keenam, selain hasil manufaktur dapat dipasarkan melalui ekspor, Jatim sendiri merupakan pasar yang besar. Jatim memiliki penduduk terbesar kedua di Indonesia. Produk manufaktur di Jatim juga dapat dipasarkan ke daerah lain. Ketujuh, dukungan input (bahan baku) yang besar. Hasil pertanian terbesar Jatim dapat dimanfaatkan sebagai input bagi beragam produk agroindustri. Dengan dukungan infrastruktur dan jalur transportasi yang lengkap, Jatim juga dapat mengakses sumber bahan baku dari luar Jatim yang tentunya akan turut memberikan dampak multiplier bagi daerah-daerah tersebut.
Mengingat begitu besarnya potensi pengembangan ekonomi di Jatim, tentunya keterlibatan lembaga keuangan (dalam hal ini perbankan) juga sangat vital untuk mendukung tercapainya kemajuan ekonomi Jatim. Sejauh ini, kebutuhan pembiayaan bagi kegiatan usaha di Jatim, tidak hanya dipenuhi oleh bank-bank yang berlokasi di Jatim, tetapi juga oleh bank-bank yang berlokasi di luar Jatim. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, dari total kredit/pembiayaan di Jatim sebesar Rp732,5 triliun per Desember 2024. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp614,7 triliun (atau sekitar 83,9 persen) dipenuhi oleh perbankan yang berlokasi di Jatim. Selebihnya, yaitu sebesar Rp117,8 triliun (atau sekitar 16,1 persen) dipenuhi oleh bank-bank yang berlokasi di luar Jatim. Hal ini memperlihatkan bahwa di mata perbankan nasional, Jatim memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Bank Daerah, dalam hal ini bank yang dimiliki pemerintah daerah (Pemda), juga memperlihatkan peran yang terus berkembang dalam kegiatan pembiayaan usaha di Jatim. Kontribusi kredit/pembiayaan Bank Jatim Tbk terhadap total kredit yang disalurkan perbankan di Jatim relatif besar. Per November 2024, kontribusi kredit Bank Jatim Tbk mencapai 8,9 persen dari total kredit perbankan yang disalurkan di Jatim. Kontribusi atau pangsa kredit Bank Jatim Tbk tersebut meningkat setiap tahunnya, dimana pada 2018 baru mencapai sebesar 6,0 persen dari total kredit perbankan yang disalurkan di Jatim (lihat Gambar).
Sumber: Bank Indonesia; The Indonesia Economic Intelligence Analysis
Kenaikan kontribusi kredit Bank Jatim Tbk tersebut dapat terjadi karena ditopang oleh pertumbuhan kreditnya yang relatif tinggi. Pada Desember 2024, pertumbuhan kredit di Jatim mencapai 5,45 persen (year on year, yoy). Sementara itu, pada Januari 2025, kredit Bank Jatim Tbk telah tumbuh sebesar 18,06 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan kredit secara industri di Jatim. Tingginya pertumbuhan kredit Bank Jatim Tbk tersebut, juga ditopang oleh komposisi pendanaan yang relatif baik.
Dari sisi pendanaan, Bank Jatim Tbk menguasai sebesar 11,30 persen dari dana pihak ketiga (DPK) di perbankan di Jatim pada November 2024. Kontribusi atau pangsa DPK Bank Jatim Tbk tersebut meningkat setiap tahunnya, dimana pada 2018 baru mencapai 9,0 persen dari total DPK perbankan di Jatim. Selain dari penguasaannya yang besar, komposisi pendanaan Bank Jatim Tbk juga sehat. Dimana mayoritas DPK yang diperoleh Bank Jatim Tbk, yaitu sebesar 54,6 persen merupakan dana berbiaya murah baik yang berasal dari Giro maupun Tabungan.
Penulis melihat bahwa terdapat relasi yang kuat antara potensi dan perkembangan ekonomi di Jatim dengan kinerja Bank Jatim Tbk. Fokus bisnis Bank Jatim Tbk pada segmen usaha ritel, mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki relasi yang kuat dengan komitmen seluruh Pemda (Provinsi dan Kabupaten/Kota) di Jatim. Namun demikian, Jatim memiliki potensi besar sebagai pertumbuhan usaha besar atau korporasi, baik di sektor yang terkait manufaktur maupun usaha penunjang lainnya. Oleh karenanya, Bank Jatim Tbk juga perlu menangkap peluang tersebut sekaligus memperkuat peran dan positioning-nya dalam industri perbankan di Jatim. Penguatan kapasitas dan kapabilitas di bidang pendanaan maupun pembiayaan terkait potensi bisnis baru tersebut juga perlu disiapkan dengan baik.
Kesimpulannya, Jatim memiliki potensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya manufaktur. Selain sebagai pusat manufaktur berbasis pertanian (agro industri), Jatim juga memiliki potensi sebagai pusat manufaktur berbasis SDA lainnya yang menjadi keunggulan daerah lain. Bila potensi ini dioptimalkan, Jatim berpotensi memperoleh nilai tambah yang besar dari keberadaan industrialisasi ini. Nilai tambah ini antara lain berupa peningkatan PDRB, lapangan kerja, pendapatan daerah, termasuk berkembangnya UMKM. Tidak hanya itu, Jatim juga memiliki potensi menjadi pusat industri terbesar di Indonesia, menggeser Jawa bagian barat yang kini terdampak akibat de-industrialisasi. (an)
Bank Jatim dan Universitas Ciputra Jalin Kerja Sama Strategis
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,- Dalam rangka memperluas sinergitas, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah bekerja sama dengan Universitas Ciputra Surabaya. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk penandatanganan satu Memorandum of Understanding (MoU) dan satu Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada hari Jumat (28/2). Pertama, MoU tentang kerja sama penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi dan pengembangan sumber daya manusia serta layanan jasa keuangan. Kedua, PKS tentang penguatan orientasi ekspor mahasiswa/i dan alumni Universitas Ciputra Surabaya. Bertempat di Ruang Semeru Kantor Pusat Bank Jatim, penandatanganan tersebut dihadiri oleh Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan Bank Jatim Arif Suhirman dan Vice Rector for Operational Affairs Universitas Ciputra Laij Victor Effendi.
Arif Suhirman menjelaskan, banyak sekali potensi – potensi kerja sama strategis antara Bank Jatim dan Universitas Ciputra yang bisa dikolaborasikan. Misalnya, peluang untuk mengoptimalkan pelayanan serta pengelolaan dana di lingkungan Universitas Ciputra Surabaya. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan dana pihak ketiga Bank Jatim, terutama dari giro. Tidak hanya itu saja, potensi fasilitas payroll bagi dosen serta pegawai di lingkungan Universitas Ciputra Surabaya juga cukup besar.
”Selain itu, kami berencana akan mensinergikan peluang pembiayaan kredit multiguna dan konsumtif lainnya untuk dosen dan pegawai serta penawaran skim kredit modal kerja lainnya bagi Universitas Ciputra Surabaya. Serta tak lupa juga kami bisa bekerja sama dalam hal co-branding kartu mahasiswa dan kartu ATM Bank Jatim yang diperuntukkan bagi mahasiswa,” paparnya.
Dengan melakukan sinergitas bersama Universitas Ciputra Surabaya, lanjut Arif Suhirman, maka sangat memungkinkan untuk membuka jalur program kemitraan bagi anak dari karyawan Bank Jatim. ”Dalam dunia pendidikan, Bank Jatim tidak hanya menyediakan fasilitas pembayaran biaya pendidikan yang mudah dan efisien saja. Namun, kami juga terlibat dalam berbagai kerja sama strategis untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Jawa Timur maupun Indonesia,” tegasnya.
Arif Suhirman menerangkan, dengan jumlah mahasiswa lebih dari enam ribu orang yang tergabung dalam Universitas Ciputra Surabaya, maka kerja sama ini diyakini dapat meningkatkan inklusi keuangan di lingkungan akademik dan sekaligus mampu mendorong tumbuhnya generasi muda yang cerdas secara finansial. Dengan semakin eratnya kolaborasi ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak. Baik bagi Bank Jatim dalam memperluas jaringan nasabah maupun bagi Universitas Ciputra Surabaya dalam meningkatkan kualitas layanan kepada civitas akademikanya.
”Semoga lewat MoU ini bisa tercipta kolaborasi jangka panjang yang tidak hanya memperkuat sektor pendidikan, tetapi juga membuka peluang lebih luas bagi inovasi dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas,” tutur Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan Bank Jatim Arif Suhirman.
Dalam kesempatan tersebut, Laij Victor Effendi mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Jatim atas terjalinnya sinergitas ini. Sebab, dengan adanya kolaborasi yang erat antara lembaga pendidikan dan lembaga keuangan diharapkan dapat tercipta ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di Indonesia. ”Terimakasih atas kepercayaan Bank Jatim yang sudah berkolaborasi mendukung Universitas Ciputra Surabaya dalam pengembangan tridarma perguruan tinggi. Semoga kerja sama ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi kami, Bank Jatim, dan bagi bangsa,” katanya.(an)
Optimis Kinerja 2025, Direksi Bank Jatim Kompak Borong Jutaan Lembar Saham
Written by Redaksi
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sebagai salah satu pelaku industri keuangan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Emiten dengan kode BJTM tersebut berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah, baik dari peningkatan kapasitas bisnis secara linier maupun eksponensial.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, di tengah iklim kompetisi industri keuangan, perseroan memiliki pemahaman bahwa entitas bisnis harus terus adaptif agar tetap relevan bagi nasabah serta pemangku kepentingan didalamnya. Hal tersebut selaras dengan visi Bank Jatim untuk menjadi BPD No. 1 di Indonesia. ”Salah satu enabler dari peningkatan bisnis secara eksponensial adalah melalui aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB). Bank Jatim sukses menjadi salah satu pionir dalam implementasi aksi korporasi KUB antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan 5 BPD,” paparnya.
Aksi korporasi KUB tersebut meliputi sinergitas dalam 3 aspek. Pertama, aspek permodalan. Dalam hal ini Bank Jatim berfungsi sebagai strategic partner bersama Pemerintah Daerah setempat untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas BPD anggota KUB Bank Jatim. Kedua, aspek bisnis & keuangan dengan tujuan utama untuk mensinergikan kebutuhan dan menciptakan peluang baru, baik secara B2B ataupun government to business. Ketiga, aspek pendukung lainnya seperti penguatan GCG, peningkatan human capital dan corporate culture termasuk transfer technology information.
”Bank Jatim juga menjadi emiten yang secara konsisten membagikan deviden dengan historical deviden pay out dan deviden yield yang cukup besar. Rasio deviden pay out yang konsisten di angka rata-rata sebesar 58 persen dan dividen yield sebesar 11 persen. Tentu hal ini menandakan bahwa Bank Jatim juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional,” tegas Busrul.
Sebagai perusahaan publik, lanjut Busrul, Bank Jatim senantiasa selalu mengimplementasikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pertumbuhan yang berkelanjutan ini merupakan value beyond profit yang diberikan Bank Jatim sehingga dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan, masyarakat sekitar, maupun bagi pekerja sebagai main capital.
”Untuk kepedulian terhadap lingkungan, Bank Jatim memfokuskan pada beberapa sektor. Seperti pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial melalui Corporate Social Responsibility,” tuturnya. Bank Jatim bersyukur bahwa value beyond profit tersebut telah mendapatkan apresiasi dalam berbagai ajang kompetisi. Selain itu, juga masuk dalam indeks saham ESG (Environmental, Social, Governance) SRIKEHATI kategori penerapan ESG “Risiko Sedang” yang dikeluarkan oleh ESG Sustainalytics Rating.
Seluruh rangkaian rencana strategis Perseroan telah disusun secara komprehensif dalam Rencana Bisnis dan Rencana Korporasi Bank selama 4 tahun kedepan. Visi Perseroan untuk menjadi BPD No.1 di Indonesia tidak hanya meliputi sisi angka, namun mampu menjadi entitas bank yang menjadi role model bagi peers nya dengan tetap mempertahankan karakteristik sebagai mitra strategis Pemegang Saham Utama. Perwujudan BPD No 1 ini secara timeline juga dituangkan dalam corporate plan Bank Jatim dan terbagi dalam 3 fase diantaranya Foundation Building, Growth Acceleration, Market Leadership.
Saat ini Bank Jatim sudah masuk dalam fase kedua yaitu bertumbuh lebih cepat dengan memperkuat proses bisnis inti, masuk kepada segmen kredit komersial dan intensifikasi sinergi Group BPD.
Melihat semua pencapaian Bank Jatim tersebut, maka tak heran bahwa kinerja Bank Jatim sampai saat ini masih sangat solid di tengah fluktuasi fundamental yang ada. Itu dibuktikan dengan seluruh direksi Bank Jatim yang telah kompak memborong saham perseroan untuk investasi. Hal tersebut sebagai bentuk sense of belonging serta optimisme manajemen terhadap kinerja perusahaan di tahun 2025 ini. Adapun total jumlah lembar saham yang diborong oleh Direksi Bank Jatim sebanyak 1.439.000 lembar saham
“Kami optimis prospek bisnis di tahun 2025 ini akan sangat baik dan tentu bankjatim akan selalu konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor," ujar Busrul.(an)